Pada siaran terakhir Popcircle di tahun 2009 lalu yang juga merupakan siaran penutup di dekade 2000an, kami mencoba kilas balik dari apa saja yang terjadi di era 2000an ini atau yang dikenal juga sebagai The Noughties.
Kilas balik yang kami suguhkan terdiri dari berbagai peristiwa dari ranah musik pop internasional dan lokal, penemuan-penemuan penting di dekade 2000an hingga album-abum terbaik di dekade 2000an.
Untuk album terbaik versi Popcircle ini, kami bagi per tahun mulai dari tahun 2000 hingga 2009.
Malam itu, kami putarkan setiap lagu dari album-album dari dekade 2000an tersebut yang menurut kami patut untuk disimak. Selain itu, tentunya kami juga memutarkan berbagai lagu dari band-band independent lokal yang lahir dari era 2000an yang menurut kami memiliki pengaruh besar di scene musik hingga saat ini.
Berikut ini adalah petikan dari album-album terbaik dari dekade 2000an versi Popcircle.
2000:
Coldplay dapat memproduksi lagu-lagu yang terdengar simpel namun tetap terasa elegan. Dengan kerapuhan suara Chris Martin dan nuansa akustik yang hangat, album ini dapat menyentuh perasaan siapapun yang mendengarkannya.
Is This It oleh The Strokes
Dengan piawai, The Strokes meramu musik rock yang kasar dan mentah dengan sentuhan pop yang menyenangkan.
Melody A.M oleh Royksopp
Album ini tidak sekedar menjadi 'another chill out album' karena musik dalam album ini terasa lebih berkarakter dari album-album lain dari musisi yang bergerak di genre yang sama dengan Royksopp.
Melody A.M menyuguhkan musik elektronik pop yang banyak terinspirasi dari bebunyian instrumen analog dari era 70an, scoring film serta beat-beat modern.
Come Away With Me oleh Norah Jones
You Forgot It In People oleh Broken Social Scene
2003
Frengers oleh Mew
2004
Ariels adalah sebuah langkah besar bagi duo asal Inggris, Bent. Karena dalam album ketiganya ini, mereka mampu meninggalkan musik yang sebelumnya banyak dipenuhi oleh bunyi sampling dan beat-beat elektronik.
Dalam Ariels, Bent mampu menampilkan kehebatan mereka dalam menciptakan lagu dengan komposisi-komposisi cantik yang diproduksi dengan kehangatan instrumen analog.
Riot On Empty Street oleh Kings of Convenience
Sebuah album folk yang akan menjadi klasik di masa depan. Album ini menyuguhkan permainan gitar akustik yang elok dengan paduan harmoni vokal yang menyejukkan dan syahdu.
Album kedua dari duo asal Norwegia ini membuat nama mereka semakin dikenal oleh masyarakat luas.
2005
Illionois oleh Sufjan Stevens
Illinois adalah sebuah konsep album yang dibuat sebagai tribute untuk salah satu negara bagian Amerika Serikat, Illinois.
Di album ini, Sufjan bertindak sebagai guru sejarah musikal yang cerdas dengan menggabungkan berbagai fakta sejarah Amerika Serikat dengan kisah fiksi yang ia buat.
Ditambah lagi oleh musik yang eklektik dengan kejutan-kejutan yang menarik di setiap sisinya, menjadikan album Illinois sebagai karya esensial dari salah satu musisi kontemporer abad ini.
Takk oleh Sigur Ros
Album Takk adalah album keempat dari grup asal Islandia, Sigur Ros.
Album ini adalah album Sigur Ros yang paling dapat diterima oleh publik dan juga yang membawa nama mereka dikenal lebih luas lagi oleh masyarakat.
Takk adalah sajian berdurasi 65 menit yang akan membawa kita ke alam fantasi Hopelandic yang misterius dan keindahan yang abstrak.
2006:
Dalam album kedua ini, band asal Texas Midlake membawa kita kepada nostalgia soft rock 70an yang dulu populer oleh band-band seperti Fleetwood Mac, America dan juga Crosby Stills and Nash.
Melalui melodi yang menghayutkan serta lirik-lirik imajinatif ditambah lagi dengan kemasan nostalgia yang kental, membuat album ini begitu mudah untuk dicintai.
The Life Pursuit oleh Belle and Sebastian
The Life Pursuit adalah upaya paling ambisius sepanjang karir dari band indie pop asal Glasgow, Belle and Sebastian.
Dalam album ini, mereka menginterpretasikan berbagai musik dari panutan mereka yang berasal dari era 60an hingga 70an.
Hasilnya adalah suguhan musik pop yang padat dengan jangkauan genre musikal yang luas.
2007:
Inilah jadinya jika Noah Lennox dari Animal Collective di bawah pengaruh LSD dan mengembara seorang diri di gurun pasir. Lalu di tengah perjalanan ia bertemu Brian Wilson dan akhirnya mereka bernyanyi bersama ditemani oleh kuda-kuda terbang di bawah naungan langit yang berwarna-warni.
Mendengarkan album ini bagai sebuah mimpi yang ganjil namun juga menyenangkan. Sungguh suatu pengalaman transendental yang begitu liar.
Overpowered oleh Roisin Murphy
Overpowered adalah album kedua dari penyanyi asal Irlandia, Roisin Murphy.
Dalam album ini, ia menyajikan musik dance pop dengan berbagai racikan pengaruh dari Madonna, Giorgio Moroder serta the Eurythmics yang dipadukan dengan basslines acid house serta groove disco yang rancak.
Album ini adalah bentuk perkawinan silang yang sukses antara musik pop dan dance.
2008:
Fleet Foxes oleh Fleet Foxes
Album ini adalah album debut dari band asal Seattle, Fleet Foxes. Ketika dirilis pada bulan Juni 2008, album ini mendapat sambutan yang hangat dari banyak pihak.
Musik Fleet Foxes terdiri dari harmonisasi vokal yang kaya dengan muatan religius yang terasa samar-samar namun menyejukan.
Dengan berbagai pengaruh dari Bob Dylan, Neil Young, The Zombies hingga The Beach Boys, album ini adalah sebuah muara yang sempurna bagi musik folk di era 2000an.
19 adalah umur dari penyanyi asal Inggris, Adele ketika merilis debut albumnya ini.
Walaupun 19 tahun bisa dikatakan sebagai umur yang masih terbilang remaja, namun Adele memproduksi musik yang terdengar matang, seperti ia telah berkarir semenjak dahulu.
Album ini yang ia beri tema besar sebagai Heartbreak Soul, menampilkan berbagai alunan patah hati namun masih bernuasa positif.
Melalui album 19 ini, Adele mendapatkan penghargaan Grammy untuk Best New Artist dan Best Female Pop Vocal Performance.
2009:
XX oleh The XX
Lagi-lagi ini sebuah debut yang menjanjikan. Kali ini dari empat orang pemuda dan pemudi berusia 20an asal London, Inggris yang menamakan diri mereka The XX.
Dalam album ini, mereka menyuguhkan sebuah musik minimalis yang terasa dingin, kosong dan misterius melalui paduan duet vokal yang intim dan seksi.
The Pains of Being Pure at Heart oleh The Pains of Being Pure at Heart
Inilah album terbaik yang dihasilkan oleh segerembolan pecinta Sarah Records yang bersekolah di Institut Redefinisi Suara Dalam Ranah Musik Pop (IRSDRMP) yang didirikan oleh My Bloody Valentine.
Melalui album ini, band asal New York The Pains of Being Pure at Heart menawarkan sebuah nostalgia yang menyegarkan.